Ullih Hersandi: The First Day Tomer

The First Day Tomer

Selasa, 25 Oktober 2012

Setelah bangun, kemudian kita langsung sarapan. Setelah sarapan aku cuci muka dan gosok gigi, aku tidak mandi, karena gasnya habis, jadi tak kan ada air panas. Setelah semuanya siap, kita berangkat menuju durak bis dekat apartement kita. Kita akan naik bis dengan nomor 427. Ada 2 jenis bis, yang pertama bis yang pembayarannya menggunakan uang tunai namanya parale, sedangkan yang kedua menggunakan ego card yang bisa dibeli di beberapa konter-konter ego card di pinggir jalan. Karena kita belum punya ego card, akhirnya kita naik bis yang pembayarannya menggunakan uang. Kita semua naik bis pukul 08.15 A.M., perjalanannya cukup mengagetkan, karena jalanan kota Ankara dipagi hari sangatlah sibuk, orang berlalu lalang jalan kaki. Ramai sekali, semuanya seakan mengejar waktu. Dari dalam bis terlihat orang-orang yang berjejer di halte bis. Keadaannya memang ramai sekali, tapi sangatlah teratur, beda sekali dengan Jakarta.

Orang sini, harus mengantre untuk naik bis. Uniknya lagi, disetiap halte ada nomor bis tujuannya masing-masing. Penumpangpun tak campur aduk, lebih cepat dan efisien waktu. Bis hanya berhenti sekitar 5 detik disetiap halte. Keadaan di dalam bisnya juga sangat penuh, seperti di Busway Jakarta. Namun bedanya bus ini dipenuhi dengan bule yang akan ke sekolah, kuliah ataupun pergi ke kantor. Butuh waktu 45 menit untuk sampai di KIZILAY, dan akhirnya kita sampai di halte tujuan kita. Setelah turun kita langsung bergegas menyeberang jalan lewat jembatan, setelah itu mempercepat langkah kaki kita menuju tempat tomer. Tepat pukul 09.00 A.M. kita sampai di kelas tomer.

Sudah ada beberapa orang di dalam kelas. Kita akan sekelas dengan orang kulit hitam, karena banyak sekali orang kulit hitam di kelasku. Wajah mereka sangatlah menakutkan. Deretan depan di isi oleh orang Hindia, Nepal, dan orang asia lainnya. Kita orang Indonesia lebih memilih di tengah. Di dekat tempat dudukku ada siswa asal Malaysia, usianya terlihat sudah sangat tua. Ternyata umurnya 21 tahun. Orang Malaysia itu namanya Thaqib. Sepertinya dia senang dengan kedatangan kita berlima. Mungkin dia merasa serumpun dengan kita, padahal aku tak sudi serumpun dengan orang Malaysia itu. Aku daridulu benci sekali orang Malaysia. Aku punya alasan mengapa aku benci dengan orang Malaysia. Tak mungkin kupaparkan dalam diaryku ini. Orang itu terus ngobrol dengan kita berlima, sepertinya dia sok akrab atau entah apalah, dia juga memuji-muji Indonesia, mungkin karena dia takut dikeroyok kita berlima. Pelajaranpun di mulai, datanglah guru baruku.

Wau aku tercengang melihatnya, ternyata guruku bule, dengan tubuh langsing tinggi semampai, rambut pirang, mata hitam pekat, kulit putih, dan lemah gemulai. Satu kata buat guru baruku “cantik”. Aku mulai tertarik dengan pelajaran bahasa Turki, karena aku juga tertarik dengan gurunya. Sepertinya aku telah disuntik semangat yang melebihi dosis. Aku selalu perhatikan dengan cermat setiap apa yang dikatakan guruku, walaupun tak paham, karena dia menggunakan bahasa Turki total, tapi aku mencoba menikmati, dan seakan tak ingin melewatkan waktu dengannya. Banyak kosakata baru yang diajarkannya. Aku mulai suka ternyata.

Dipertengahan pelajaran, ada waktu untuk istirahat 20 menit, kita dipersilahkan untuk mengobrol dengan teman, minum teh yang sudah disediakan di dapur. Dari awal pelajaran sampai akhir, orang kulit hitam yang duduk di kursi sebelahku sepertinya dia mengamatiku terus. Sepertinya dia iri melihat kulitku yang putih. Aku mencoba menghiraukannya, karena aku selalu menikmati detik tiap detik bersama guru baruku. Kita istirahat dari jam 10.40 dan masuk kembali jam 11.00, kemudian pelajaran dilanjutkan. Kali ini pelajaran menggunakan peralatan Multimedia seperti proyektor. Kita belajar dengan aplikasi bahasa turki. Semangatku tak berkurang sedikitpun meskipun sudah pukul 12.30 siang. Akhirnya saatnya pulang. Pelajaran tomer hari ini telah selesai, guruku meninggalkan ruang tomer, dan kita semua keluar dari ruangan.


Kita melangkah menuju Masjid yang sebelumnya pernah kita kunjungi. Kita sholat Dhuhur di sana. Setelah sholat kita langsung pulang. Sesampainya di apartement kita langsung istirahat, bingung ingin masak tapi gasnya habis. Kita lebih memilih untuk istirahat di salon, dan seperti biasa aku tak terbiasa tidur siang. Akhirnya aku main laptop sendirian. Sore hari sekitar jam 05.00 A.M. gas sudah di isi ulang. Malam harinya kita masak dan makan bersama seperti biasa. Menu makan malam kali ini nasi, corba dengan kentang goreng. Kita sangat menikmati santap malam kali ini, karena kita sangat jarang sekali makan nasi. Kita habiskan semua hidangan yang tersedia di atas piring.


Setelah kenyang kita mengerjakan PR bersama. Kita dapat PR disuruh membuat format kalimat tanya, menggunakan kata benda dan sifat, semuanya sebanyak 20. Aku mengerjakannya dengan senang hati. Karena ingin sekali mendapat nilai bagus dan mendapatkan perhatian penuh dari guruku. Kita semua mengerjakan PR dibimbing Hamzah. Akhirnya selesai juga PRnya. Kemudian kita bergegas tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Ullih Hersandi Urang-kurai