Berontak dari Zona Nyaman!
Siapa
manusia di dunia ini yang tak ingin menikmati hidupnya dengan penuh kenyamanan.
Tentang kenyaman akan segala yang kita miliki. Di mulai dari kenyamanan
memiliki berjuta detik waktu luang. Kenyamanan memiliki fasilitas internet
dengan kuota yang seakan tak ada habisnya bahkan kecepatannya selalu stabil
ketika digunakan untuk mendownload bergiga-giga. Kenyamanan bermain playstation
ataupun game online dengan berbagai skill yang telah kita punya. Kenyamanan
berjalan-jalan ria tiap malam harinya. Kenyamanan minum bergelas-gelas teh
sembari mengobrol ataupun bercanda dengan sahabat tercinta.
Segala
bentuk kenyamanan yang telah coba kujelaskan hanyalah sebagian kecil dari
kenyamanan-kenyamanan hidup yang di nikmati manusia selama hidupnya di dunia.
Segala kenyamanan tersebut akan berjalan dengan sempurna jika kita
menggunakannya sesuai dengan takaran seharusnya. Namun jika kita menggunakannya
di atas tingkat kewajaran ataupun melebihi batasan. Segala bentuk permasalahan kehidupan
akan kita hadapi di depan.
Sesuatu
yang berlebihan tentu bukanlah hal yang baik, karena tentu melebihi takaran
ataupun dosis yang dianjurkan akan menimbulkan efek samping di kemudian. Efek
samping inilah yang akan menjadi kendala kita dalam menjalani kehidupan ketika
kita menggunakan kenyamanan diluar batasan. Sebenarnya andai kita memahami tiap
batasan-batasan di tingkat kenyamanan, mungkin kita akan terhidar dari hal-hal
yang tidak diinginkan. Yang hanya perlu kita lakukan adalah meningkatkan
kemampuan kita dalam memahami tiap batasan tersebut. Mungkin ketika mengerti
akan batasan tingkat kenyaman itu kita akan berontak menolaknya, tapi
percayalah batasan-batasan itulah yang akan menjaga kita dari sikap berlebihan
dalam menikmati kenyamanan.
Tentu
bukanlah hal yang salah, ketika kita berusaha meletakkan diri dalam kenyamanan
yang bernilai mewah. Tapi terlalu lama
berdiam diri di dalamnya bisa menjadi sebuah petaka. Menggunakan kenyamanan
sesuai batasan waktunya adalah hal sebaik-baiknya, dan menikmati kenyamanan
melebihi batasan seharusnya adalah hal seburuk-buruknya. Cobalah untuk keluar
dari zona nyaman ketika memang sudah waktunya datang untuk perlawanan.
Zona
nyaman terkadang lebih berbahaya dari zona perang, karena mereka yang berada di
zona perang akan selalu waspada terhadap musuh yang berdatangan. Namun lain
halnya dengan seseorang yang berada di zona nyaman, mereka mungkin terlupa
dengan segala hal yang harus dilakukan. Tak hanya berhenti di situ, zona nyaman
mungkin akan membuat seseorang menyianyiakan waktu. Hingga seseorang tersebut
sadar, dan kemudian menangisi akan waktu yang telah terlewati dengan hal-hal
yang tak berarti. Ketika kita lengah terhadap zona nyaman, dia akan membunuh
kita secara perlahan. Maka, mulailah dari sekarang untuk mensiatinya dengan
melakukan perlawanan.
Perlawanan
yang bisa kita gencarkan di mulai dari melawan diri sendiri. Untuk mengalahkan
zona nyaman, tentu di awali dengan menaklukan diri sendiri yang terperangkap di
dalamnya. Selain itu banyak yang mengatakan, musuh terhebat sepanjang manusia
menjalani hidupnya adalah dirinya sendiri. Ketika seseorang bisa mengalahkan
dirinya, maka ia akan sanggup mengalahkan apa yang dia inginkan. Segala kontrol
ataupun kendali atas apa yang kita lakukan adalah diri kita sendiri. Jadi, yang
bisa menarik kita dari zona nyaman adalah usaha kita sendiri.
Jangan
biarkan diri kita terperangkap dalam zona nyaman. Meskipun terlihat
menyenangkan, tapi itu bersifat sementara yang tak lain hanyalah tipu muslihat
belaka. Cobalah berusaha untuk tega terhadap diri kita dengan melawannya sekuat
tenaga. Awalnya sakit mungkin akan terasa, tapi setelahnya kesuksesan akan kita
punya. Berdirilah di depan cermin besar yang mencakup seluruh badan, lalu
tunjuklah dengan jari kepada dirimu yang ada di dalam cermin sana, kemudian
katakanlah "aku akan melawanmu, wahai diriku! jadi jangan harap kau akan
hidup nyaman, karena aku akan menarikmu dari dalam zona nyaman menuju medan
perjuangan yang lebih menantang!"
~Salam kawan, Say no to Zona Nyaman!
Samsun - Turki, 27 Oktober 2014~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar