Fadhillah Kalimat Basmallah
Hidup
di dunia merupakan satu dari rangkaian perjalanan umat manusia. Bagaikan
seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan panjang berkelana di padang
pasir yang kemudian menemukan sebuah oase ataupun sumber mata air, lalu sejenak musafir tersebut berhenti untuk sekedar minum mengisi dahaganya yang
mengering, sebelum akhirnya musafir tersebut harus kembali melanjutkan
perjalanan. Begitulah perjalanan umat manusia di bumi ini, hanya untuk waktu
yang sementara, itupun kita tak pernah tahu kapan kita harus pergi
meninggalkannya.
Selamatlah
mereka, bagi yang memanfaatkan waktu sementara tersebut untuk menjalankan
kewajibannya dan berbagi kebaikan terhadap sesama. Namun celakalah bagi mereka
yang membiarkan waktu yang hanya sementara berlalu begitu saja. Sebagai umat
muslim yang menjadi khalifah di permukaan bumi ini, kita tak akan pernah tahun
apa yang ada di depan nantinya, karena fitrah kita hanyalah manusia biasa.
Sudah sepatutnya kita untuk berserah diri kepada-Nya, Dzat Yang Maha
Mengetahui, setelah kita berusaha semampu yang kita bisa.
Satu
hal yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada umat muslim adalah
senantiasa untuk mengucapkan kalimat Basmallah. Beliau menganjurkan kepada
seluruh umatnya untuk melafalkan kalimat Basmallah setiap akan melakukan
ataupun memulai aktifitas. Karena dengan mengucapkan kalimat Basmallah, Allah
SWT dengan sifat-Nya Ar-Rahman akan memudahkan segala bentuk pekerjaan yang
kita lakukan. Kalimat Basmallah sendiri terdiri dari 5 kata (Bi) (Ismi) (Allah) (Ar-Rahman) (Ar-Rahim) kemudian terangkai membentuk kalimat yang bermakna menjunjung
tinggi Asma-Nya. Makna dari kalimat Basmallah adalah “Dengan Menyebut Nama
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
Berikut
adalah Hadist-Hadist Rasulullah mengenai betapa pentingnya melafalkan kalimat
Basmallah setiap memulai aktifitas kita sehari-hari :
كل أمر ذي بال لا يبدأ فيه بـ ” بسم الله ” فهو أبتر ” ، أي: ناقص
البركة
“Setiap
perkara (kehidupan) yang tidak dimulai dengan BISMILLAAHIR-RAHMAANIR-RAHIIM,
maka dia akan terputus. Artinya adalah kurang barakahnya”.
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ
وَلا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Dengan menyebut
nama Allah yang tidak akan bisa memudharatkan bersama nama-Nya segala
sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui,” pada setiap hari di waktu shubuh dan sore sebanyak tiga kali
maka tidak akan memudharatkan baginya sesuatu apa pun.”
Di
dalam kalimat Basmallah terdapat 2 kata sifat Allah yaitu Ar-Rahman dan
Ar-Rahim. Ar-Rahman bermakna Maha Pengasih, sedangkan Ar-Rahim bermakna Maha
Penyayang. Kasih dan sayang dari Allah SWT untuk hamba-Nya begitu luas dan
niscaya tak ada satupun manusia di dunia yang mampu menghitungnya. Segala
kebutuhan manusia di bumi Allah penuhi. Disediakan lahan ataupun ladang yang
begitu luasnya untuk manusia bercocok tanam. Biji ataupun benih mereka
taburkan, lalu siapa yang membuat biji ataupun benih tersebut tumbuh?
Jawabannya hanya ada satu dan sampai kapanpun tak akan pernah terganti, yaitu
Allah SWT Maha Penguasa alam semesta beserta isinya. Kemudian Allah SWT
memberikan sinar matahari, air dan oksigen hingga tumbuhan tersebut tumbuh,
berkembang, lalu berbuah. Bukankah itu semua adalah bukti nyata akan kasih dan
sayang-Nya kepada kita semua sebagai makhluk ciptaan-Nya?
Lantas
setelah kita petik buah tersebut kita terlupa, lalu memakannya begitu saja
tanpa mengucapkan kalimat Basmallah sebelumnya. Pada saat itulah kita terlupa
akan kasih dan sayang-Nya yang telah memberikan rezeki berubah buah yang telah
kita petik. Tak merasa malukah kita kepada-Nya? Dia Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang yang selalu ingat akan kebutuhan hamba-hamba-Nya, dan terkadang
hamba-hamba-Nya terlupa akan segala rezeki dan kebaikan yang telah Dia berikan.
Naudzubillah min dzalik, semoga kita semua bukanlah golongan orang yang
demikian.
Dari
Aisyah radhiallahu ‘anha berkata: “Telah bersabda Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam :
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنْ
نَسِيَ فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
“Bila
salah seorang diantara kalian makan maka hendaknya ia mengucapkan
bismillah, bila ia lupa diawalnya, maka hendaknya ia membaca bismillah fi
awwalihi wa akhirihi.”
Kalimat
Basmallah juga bisa dimaksudkan sebagai kalimat izin kepada Allah SWT untuk
melakukan sebuah pekerjaan, karena segala sesuatu yang ada di alam semesta ini
adalah milik-Nya, dan sudah seharusnya kita memohon keselamatan atas diri kita
kepada-Nya yang memiliki alam semesta. Karena kita hanyalah manusia dengan
segala keterbatasan yang ada pada diri kita, begitulah adanya dan kitapun
begitu rendah di hadapan-Nya.
Segala
bentuk aktifitas pekerjaan ataupun kegiatan yang akan kita lakukan hendaklah
diawali dengan kalimat Basmallah. Seperti telah disabdakan Rasulullah SAW di
dalam beberapa hadist-hadistnya. Dari Anas bin Malik radhiallahu
‘anhu berkata, “Sesungguhnya Nabi shalallahu ‘alaihi
wasallam bersabda, “Bila seseorang keluar dari rumahnya, lalu ia membaca:
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ
إِلاَّ بِاللَّهِ
“Dengan nama
Allah, aku bertawakkal hanya kepada Allah, tiada daya dan upaya kecuali dengan
izin Allah.”
Maka dikatakan padanya: “Engkau telah mendapat petunjuk, engkau tercukupi dan
engkau telah terjaga (terbentengi),” sehingga para setan lari darinya.
Selain
itu hewan yang disembelih tanpa membaca Basmallah, maka hewan sembelihannya
haram hukumnya untuk dimakan. Seperti yang telah dijelaskan di surah Al-An’am :
121 :
وَلاَ تَأْكُلُواْ مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللّهِ عَلَيْهِ
“Dan janganlah kalian
makan hewan yang tidak disebut nama Allah atasnya.” (Al-An’am: 121)
Kemudian
ada pula Hadist Rasulullah tentang membaca Basmallah sebelum masuk toilet.
Berikut hadistnya yang diriwayatkan dari sahabat Ali bin Abi
Thalib radhiallahu ‘anhu berkata: “Sesungguhnya
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ إِذَا
دَخَلَ أَحَدُهُمْ الْخَلاَءَ أَنْ يَقُولَ بِسْمِ اللَّهِ
“Penutup
antara pandangan-pandangan jin dengan aurat bani Adam ketika seseorang masuk
toilet adalah membaca basmalah.”
Bahkan
ketika hendak tidurpun kita disunahkan untuk menyebut nama-Nya (membaca
Basmallah) seperti yang di riwayatkan sahabat Hudzaifah radhiallahu
‘anhu berkata, “Kebiasaan Rasulullah ketika hendak tidur, beliau
membaca:
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا
“Dengan menyebut
nama-Mu Ya Allah, aku mati dan aku hidup.”
~Salam Sahabat dari Tepian Laut Hitam yang Pekat,
Samsun - Turki, 17 Oktober 2014~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar