Ullih Hersandi: Salah Beli Kamus

Salah Beli Kamus

Jumat, 14 Oktober 2011

Pagi ini kita tidak ada acara, seusai sholat subuh, kita langsung tidur lagi, namun seperti biasa mataku selalu terjaga. Aku akhirnya mainan laptop. Sedangkan yang lainnya saat bangun langsung mainan HP. Sekitar pukul 09.00 Fitriyanto sudah bangun dan menyiapkan sarapan untuk kita. Seperti biasa, kentang dengan telur kocok, ditambah roti, buah zaitun dan buah tomat sebagai saladnya. Tiba-tiba Ozkan Abi datang dengan temennya sang Peter Parker kita menyebutnya. Karena merasa kurang, Ozkan Abi membuat menu sarapan lain, berupa telur dadar setengah matang dengan bumbu ala Turki. Saat dihidangkan memang kurang menarik tampilannya. Namun setelah mencobanya aku malah ketagihan. Aku sempat foto-foto menu sarapan pagi ini, dan langsung aku upload. Selesai makan, Ozkan Abi dan temannya kembali ke kamar masing-masing.


Saat sholat jumat, kita berempat bersama Ozkan Abi sholat di Masjid belakang apartement kita, Cuma butuh waktu 2 menit. Seusai sholat Jumat, kita pergi ke toko buku untuk membeli kamus Turki-Inggris. Di dalam toko aku sempat menjatuhkan kamus-kamus, untunglah sang pemilik toko tak mempermasalahkannya. Tanpa pikir panjang kita langsung bayar. Aku lebih memilih kamus berwarna merah seharga 3,5 TL. Sedangkan Wahyu dan Hikmat memilih untuk yang warna kuning seharga 7 TL. Mereka berdua titip ke aku sebelumnya. Entah apa yang salah dengan kita. Sesampainya kita di apartement, ternyata kamusnya Wahyu dan Hikmat bukan Turki-Inggris, tapi Turki-Dutch, Kita berempat bingung, selain itu kamus mereka berdua sudah diberi nama. Kalau ditukarkan pasti tidak bisa. Namun kita bertiga akhirnya nekad kembali lagi ke toko kamusnya. Syukur Alhamdulillah bisa ditukar kamus Turki-Inggris, soalnya sang pemilik toko tidak mengecek kamus kita. Seusai ditukarkan, kita bertiga langsung ambil langkah seribu. Sesampai di apartement kita bertiga ketawa karena berhasil menukarkan kamusnya. Hari yang sangat aneh.


Sedangkan malam harinya kita makan bersama dengan teman-teman Fitriyanto Abi. Rumahnya Ozkan abi semakin terasa sempit, namun semakin seru dan ramai. Menu makan malamnya sup kacang polong. Benar-benar lezat, dan hangat di tenggorokan. Seusai makan malam, temen-temennya Fitriyanto Abi pulang ke rumah masing-masing. Kita berlima diundang sarapan di rumahnya Yusuf Abi esok hari, sekalian membahas keberangkatan kita ke Ankara. Kita sangat lelah, dan akhirnya tertidur setelah sholat Isya’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Ullih Hersandi Urang-kurai