Ullih Hersandi: Sehari Sebelum ke Turki

Sehari Sebelum ke Turki

Rabu, 5 Oktober 2011

Hari ini aku mendapatkan kabar yang sangat mengejutkan. Kabar dari Mas Rieza, katanya besok malam aku harus berangkat ke Turki, karena tiket pesawat sudah dibeli. Aku benar-benar gugup waktu itu, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dengan sisa waktuku hanya sekitar 48 jam. Aku tidak boleh pulang ke Pekalongan, soalnya waktunya tidak akan cukup. Rencananya semua barang-barangku akan dikirim lewat travel. Aku harus menuliskan semua barang-barang yang akan kubawa ke Turki. Aku benar-benar shock, sampai nulis listnyapun aku meneteskan air mata, ini terlalu berat buatku. Aku tidak bisa pamitan langsung dengan keluargaku di Pekalongan. Entahlah apa yang harus kuperbuat, sedangkan waktu terus berjalan, dan jatah waktuku di Indonesia semakin berkurang. Setelah semua list aku tulis, aku telfon mba Elsa, aku bilang ke dia kalau besok malam aku berangkat ke Turki, namun baru mengatakan satu kalimat yang terbata-bata itu, aku tak kuat lagi menahan air mata yang telah menggenang di kantung mataku. Aku tak tahu apa yang harus kukatakan, semuanya terasa berat buatku. Aku juga tidak sempat membacakan list barang yang sudah aku tulis di selembar kertas. Aku tak kuat lagi, dan aku tutup telfonnya.

Aku merasa galau dan gelisah, hati dan fikiranku tak tenang. Aku mencoba diam sejenak dan itu membuatku semakin sedih dan air mataku semakin deras mengalir. Aku coba telfon mas Heru, menanyakan apa dia bisa ikut mengantarku sampai ke bandara Soekarno Hatta besok malam. Katanya terlalu mendadak, jadi sulit kemungkinannya untuk bisa mengambil cuti. Namun dia akan usahakan untuk itu. Aku sedih sekali, aku takut tak bisa ketemu dengan keluargaku di Pekalongan untuk waktu yang lama. Karena aku tak sanggup ngobrol dengan keluarga di Pekalongan karena aku pasti akan semakin sedih, akhirnya listnya aku kirim lewat sms. Syukur Alhamdulillah ternyata mba Elsa, Agung dan Ibu tiriku bisa datang ke Jakarta buat mengantar aku sampai ke Bandara Soekarno Hatta. Namun belum ada kepastian kabar dari mas Heru, mungkin dia tidak bisa datang. Semua barangku dimasukin ke dalam kantung karung, dan kemudian dikirim lewat travel, namun beberapa barang penting seperti dokumen dan asesoris elektronik dimasukin ke tas.

Sore harinya aku mulai sedikit tenang, waktuku kini tak banyak. Aku ditemani Inu (saudara sepupuku) mengambil koper di rumahnya mas Antuk. Koper itu akan aku pakai ke Turki. Setelah kopernya aku ambil, aku langsung balik lagi buat mempersiapkan yang lainnya. Banyak hal yang harus kulakukan. Aku lipat semua bajuku yang sudah kering, dan aku rapikan di dalam lemari. Sekarang tinggal nunggu barang dari Pekalongan yang dikirim lewat travel. Aku juga harus pasang skin guard laptop vaioku, tapi ternyata tidak ada ukuran yang cocok dengan lebar layar laptopku. Mungkin besok pagi aku bakalan balik lagi ke ruko computer sekitar Binus University. Semakin malam, aku semakin gelisah, karena waktuku semakin berkurang, dan masih banyak yang harus kulakukan. Tak pernah sedikitpun terbayang kalau akhirnya akan seperti ini. Entahlah, apa mungkin ini sudah takdirku. Masih terlalu awal untuk meninggalkan keluargaku tercinta. Sungguh berat rasanya.Masih banyak hal yang ingin aku lakukan bersama mereka.Saat itu semua perasaanku bercampur jadi satu, pertama bahagia karena akhirnya aku akan berangkat ke Turki, kedua aku sedih karena harus meninggalkan keluarga dan sahabat, ketiga aku takut karena mungkin ini akan jadi pengalaman hidupku yang sangat menantang, keempat aku merasa malu, orang sepertiku akan menuntut ilmu di luar negeri. Yang terakhir, kelima aku merasa sangat bersyukur karena Allah SWT telah membukakanku jalan menuju Turki. Aku harus tetap melangkah ke depan, walaupun itu terasa sangat berat, karena masa depan sudah ada di depan mata, dan itu adalah takdirku.

4 komentar:

  1. halo, salam kenal. saya boleh minta alamat emailnya? mau nanya-nanya tentang turki :) makasih ya

    BalasHapus
  2. nih alamat email saya : hersakrenz@yahoo.co.id

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Tau bakal ke turki sehari sebelumnya ?

    BalasHapus

Copyright © Ullih Hersandi Urang-kurai