Ullih Hersandi: Tak Ada Kegiatan Penting

Tak Ada Kegiatan Penting

Rabu, 19 Oktober 2011

Setelah sholat subuh, seperti biasa aku main laptop. Semua tulisan Diary sudah aku upload, sekarang tinggal melengkapi tulisan tersebut dengan sebuah foto. Banyak yang berpendapat foto dapat berarti seribu kata. Jadi dengan foto, semuanya dapat diceritakan dengan sendirinya. Tanpa foto blogku akan sangat hampa, bagai sayur tanpa garam. Dari pagi hingga jam 11.00 aku upload semua foto yang sudah aku seleksi dan edit sebelumnya. Aku pergi ke toko roti di seberang jalan, untuk meminta roti, karena persediaan roti di rumah sudah habis. Tidak perlu beli, soalnya kita selalu diberi oleh penjual rotinya. Aku juga tidak mengerti kenapa bisa seperti itu. Aku ditemani Rosyid, diperjalanan sangatlah dingin, mungkin lebih dingin dari Freezer kulkas. Seluruh telapak tanganku membeku, karena hanya telapak tangan yang tak tertutupi pakaian. Jari-jariku sangat sulit digerakkan. Aku harus beradaptasi dengan situasi dan kondisi seperti ini. Sepulang dari toko roti, kita langsung sarapan, karena menunya sudah matang. Fotoku juga sudah terupload semuanya.

Menu sarapan kali ini adalah spaghetti dengan saos ala Indonesia, ditambah telur dadar kentang. Setelah kenyang sarapan, kita lanjutkan dengan acara minum teh di Salon, kita tak ada kegiatan siang ini. Rencananya ingin jalan-jalan keluar, tapi kita sangat yakin diluar sangat dingin. Kita putuskan untuk tetap di dalam rumah. Hingga malam hari tak ada kabar tentang waktu pindah dan pemisahan kita berlima. Aku berharap bisa secepatnya dipindah, ke sebuah apartement yang penghuninya ramah, suka bercanda, dan taat beribadah. Aku juga pingin punya kamar sendiri, biar bisa menaruh semua isi dalam tas dan koperku.


Malam ini menu makan malam kita disiapkan oleh Khoirul Abi, dia membuatkan kita nasi ala Turki dengan sup kacang. Namun sepertinya kita berlima tidak melihat kalau ada sup kacang. Jadi kita memasak telur dadar. Benar-benar seperti di Indonesia, Nasi dengan telur dadar. Seusai makan malam, kita lanjutkan sholat isya’ berjamaah, dan kemudian nonton film bareng. Film yang kita tonton kali ini judulnya Killers, yang mengisahkan sebuah anggota agen rahasia yang akan dibunuh oleh teman-temannya sendiri, karena jika berhasil membunuhnya mereka akan mendapat imbalan 20 juta dolar dari orang yang menyuruhnya. Selesai nonton film itu, kita lanjutkan dengan nonton film Furry Vengeance, bercerita tentang hewan raccoon yang terancam populasinya, karena akan ada pembangunan di hutan tempat ia tinggal. Racoon dan teman-temannya mencoba menghentikan pembangunan tersebut dengan penyerangan. Namun difilm yang kedua ini, Wahyu dan Rosyid sudah tertidur. Tinggal kita bertiga yang ketawa di salon. Puas nonton, kita merasa lapar lagi, terpaksa kita menghabiskan nasi dan sup kacang yang ada di dapur. Setelah kenyang makan, kita langsung bergegas tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Ullih Hersandi Urang-kurai